05/09/13

“Strategi Tablig 2010 – 2015 dalam Perspektif Muhammadiyah ”

Oleh : Agus Sukaca

A)    Visi  dan Misi Muhammadiyah :
a)    Visi Muhammadiyah:
Terbentuknya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
b)    Misi Muhammadiyah

1)    Menegakkan tauhid yang murni berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah
2)    Menyebarluaskan dan memajukan ajaran Islam yang bersumber kepada al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahihah/maqbulah
3)    Mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat

B)    Visi dan Misi Tabligh
a)    Visi Tabligh “
Berkembangnya Gerakan Tabligh Muhammadiyah dalam pembinaan keagamaan yang bersifat meneguhkan dan mencerahkan pada berbagai kelompok sosial yang luas sehingga Islam dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi rahmatan lil-alamin di tengah dinamika masyarakat Indonesia yang kompleks”.
b)    Misi TablighMenyampaikan Risalah Islam kepada sasaran dakwah
C)    Program Pengembangan :1)    Menyusun pedoman-pedoman/ tuntunan-tuntunan dan materi tabligh yang bersifat praktis dan menjadi acuan bagi para mubaligh serta semakin tumbuh-kembangnya kehidupan keagamaan/keislaman dalam masyarakat seperti tuntunan/pedoman tabligh, kurikulum/materi tabligh, materi khutbah, dan pedoman/tuntunan kehidupan beragama sehari-hari.
2)    Menghidupkan dan mengembangkan berbagai jenis pengajian di lingkungan Persyarikatan dan umat Islam disertai pengembangan materi, pendekatan, metode yang menarik dan tepat sasaran, serta meningkatkan keyakinan, pemahaman, dan pengamalan Islam yang lebih mendalam/substantif yang menghadirkan Islam berwajah rahmatan lil-‘alamin.
3)    Mengoptimalkan pengelolaan masjid dan musholla sebagai sarana pembinaan keislaman dan aktivitas keumatan yang sensitif terhadap masalah serta dinamika kehidupan masyarakat setempat.
4)    Meningkatkan kuantitas dan kualitas muballigh yang dapat menjangkau multistrata, multietnis, dan multimedia di berbagai lingkungan kehidupan masyarakat termasuk di televisi melalui berbagai kursus, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kapasitas mubaligh di tengah tuntutan kehidupan yang semakin memerlukan acuan Islam.
5)    Mengoptimalkan pengadaan dan pengiriman mubaligh untuk masyarakat suku terasing dan daerah tertinggal disertai usaha-usaha pembinaan dan pengorganisasiannya yang lebih tersistem.
6)    Mengusahakan peningkatan sarana dan sumber dana untuk mempermudah pengembangan fungsi tabligh dan peran mubaligh dalam kehidupan masyarakat.
7)    Peningkatan fungsi media tabligh seperti buletin, leaflet, website, tabligh seluler, dan media lainnya yang menyajikan materi/pesan tabligh yang bersifat membimbing, meneguhkan, menggembirakan, dan mencerahkan yang mencerminkan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid sehingga ajaran Islam semakin diterima oleh dan menjadi pedoman sehari-hari dalam kehidupan masyarakat luas. 
8)    Mengembangkan tabligh yang memberikan pemahaman Islam yang luas tentang kemulian dan keadilan relasi antara laki-laki dan perempuan, perdamaian dan antikekerasan, dan hubungan antargolongan yang berwawasan rahmatan lil-‘alamin.
9)    Pelatihan Kristologi bagi Muballigh dalam satu paket pelatihan muballigh lainnya disertai pemahaman peta dakwah secara menyeluruh
10)    Melakukan pembinaan berkelanjutan dalam aspek-aspek keagamaan secara terprogram bagi jema’ah haji binaan Muhammadiyah/’Aiisyiyah
11)    Melalui serangkaian rapat kerja internal MT-PPM dan Rapat Koordinasi PP Muhammadiyah di Ciloto pada bulan Desember 2010, sepuluh program pengembangan tabligh keputusan muktamar tersebut di atas telah dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan sebagaimana terdapat dalam matriks program dan kegiatan majlis tabligh PP Muhammadiyah periode 2010 - 2015

D)    STRATEGI:Untuk melaksanakan program-program pengembangan tersebut di atas, ditetapkan 3 strategi sebagai berikut:
a)    Strategi 1: Menformulasikan pesan-pesan dakwah dalam bahasa yang mudah dipahami, membina pengajian dan mengembangkan media dakwah yang efektif.
Hasil dari pelaksanaan strategi ini adalah:
1)    Terbit dan berkembangnya “Berkala Tuntunan Islam”
(1)    Pengertian: Berkala Tuntunan Islam adalah berkala yang diterbitkan oleh Majlis Tabligh pimpinan Pusat Muhammadiyah, merupakan formulasi pesan-pesan dakwah dalam bahasa yang mudah dipahami.
(2)    Visi: Menjadi bacaan utama yang mencerahkan dan membimbing ummat dalam mewujudkan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat
(3)    Isi:
(a)    Tafsir Al Qur’an;
(b)    Tuntunan Aqidah;
(c)    Tuntunan Akhlak;
(d)    Tuntunan Ibadah;
(e)    Tuntunan Mu’amalat Duniawiyat;
(f)    Syarah Hadits; dan
(g)    Suplemen yang berisi dinamika gerakan dan sosok inspiratif/teladan.
(4)    Sasaran:
(a)    Tersebar luas di kalangan anggota Muhammadiyah
(b)    Tersebar luas di kalangan simpatisan Muhammadiyah
(c)    Tersebar luas di kalangan ummat Islam
(5)    Teknis Distribusi:
(a)    Di setiap Kabupaten/Kota ditetapkan 1 agen
(b)    Setiap agen merekrut dan mengkoordinasikan subagen-subagen
(c)    AUM dapat menjadi subagen untuk pegawai dan relasinya

2)    Berkembangnya Pengajian dan Kursus Keagamaan  Muhammadiyah menjadi pilihan utama masyarakat dalam belajar Islam; antara lain:
(1)    Di ranting: pengajian umum; pengajian anggota; kursus baca Al Qur’an, Kursus Shalat
(2)    Di Cabang: Pengajian Pimpinan,  Pengajian Muballigh/Muballighat, Kursus Tafhimul Qur’an.
(3)    Di Daerah: Pengajian Pimpinan, Pengajian Muballigh/Muballighat, Pengajian Akbar bulanan, Kursus Tafhimul Qur’an
(4)    Di Wilayah: Pengajian Pimpinan, Pengajian Muballigh/ghat, Pengajian Akbar bulanan
(5)    Di Pusat: Pengajian Malam Selasa di Jogja, dan Pengajian Sabtu di Jakarta

3)    Terselenggaranya Dakwah online, antara lain melalui:
(1)    Website tabligh/ Muhammadiyah
(2)    Radio streaming
(3)    Video streaming

b)    Strategi 2: Mendidik, Membina, dan Mengkoordinasikan Muballigh sebagai Subyek Dakwah
1)    Tujuan: tersedianya muballigh-muballigh Muhammadiyah yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan misi dakwah Muhammadiyah.
2)    Metode:
(1)    Pendidikan Profesi Muballigh:
(a)    Berbasis S1, 
(b)    Kompetensi Profesi:
(i)    Mampu menjadi imam dan mengelola Masjid
(ii)    Mampu memimpin jama’ah dan membangun jejaring
(iii)    Mampu mengajar al Qur’an (tafhimul Qur’an)
(iv)    Mampu menguraikan dan menyampaikan ajaran Islam yang berdasar al Qur’an dan as Sunnah al maqbulah
(v)    Mampu mengelola dan mengembangkan pengajian

(c)    Masa Pendidikan: 2 semester. (d)    Dilaksanakan bekerjasama dengan FAI Perguruan Tinggi Muhammadiyah

(2)    Pelatihan Muballigh; terdiri atas: (a)    Pelatihan Muballigh Dasar, diselenggarakan oleh MT-PDM;
(b)    Pelatihan Muballigh Madya, diselenggarakan oleh MT-PWM;
(c)    Pelatihan Muballigh Utama, diselenggarakan oleh MT-PPM.

(3)    Pembinaan Muballigh dilakukan secara berkelanjutan melalui pengajian-pengajian Muballigh, refreshing, penugasan, seminar, dll.

3)    Sasaran Pembinaan Muballigh:Dengan model-model pembinaan tersebut, para muballigh diharapkan dapat lebih fokus dalam melaksakan tugas-tugas pokoknya, yakni:

(1)    Membimbing kehidupan beragama jama’ah; (a)    Setiap Muballigh Muhammadiyah memiliki jama’ah yang dibimbingnya secara berkelanjutan menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya.
(b)    Basis utama jama’ah adalah masjid.  Majlis Tabligh PP Muhammadiyah mencanangkan, ke depan masjid-masjid Muhammadiyah dipimpin oleh Muballigh Muhammadiyah penuh waktu (full timer) yang bertugas menjadikan masjid sebagai basis gerakan Islam. Ia tinggal di lingkungan masjid, menjadi imam tetap, memimpin dan membina jama’ahnya.

.(2)    Menjadi narasumber pengajianPengajian adalah ruhnya gerakan Muhammadiyah. Para Muballigh Muhammadiyah hendaknya menfokuskan diri mengembangkan pengajian-pengajian resmi Muhammadiyah antara lain: pengajian umum, pengajian anggota, pengajian pimpinan, pengajian muballigh/ghat.

(3)     Membangun basis-basis baru gerakan Islam dan pertahanan terhadap pemurtadan dan aliran yang menyimpang. 

c)    Strategi 3: Membina sasaran dakwah dalam jama’ah

1)    Prinsip dari strategi ini adalah mengelompokkan sasaran dakwah menjadi jama’ah-jama’ah yang dipimpin oleh kader/muballigh Muhammadiyah sehingga dapat dilakukan pembinaan yang berkelanjutan menuju terbentuknya pribadi-pribadi muslim yang sebenar-benarnya, keluarga sakinah, dan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2)    Rasulullah memerintahkan kita berjama’ah, tetapi kita masih banyak yang sendiri-sendiri.  Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah mengharuskan kita berjama’ah, oleh karena itu marilah kita wujudkan kehidupan berjama’ah. Setiap kader dan muballigh Muhammadiyah berada dalam jama’ah dan berjuang merekrut simpatisan-simpatisan Muhammadiyah  bergabung dalam jama’ahnya, membina mereka melalui  pengajian-pengajian dan kegiatan-kegiatan nyata lainnya agar memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
3)    Basis pembinaan jama’ah adalah di masjid, pembinaannya melalui pengajian, bimbingan ibadah, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Muara dari ketiga strategi tersebut di atas adalah terwujudnya sebanyak-banyaknya pribadi muslim yang sebenar-benarnya yang beperan sebagai pejuang-pejuang utama pengemban misi Muhammadiyah dan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

E)    ARAH PEMBINAAN PRIBADIPembinaan anggota dan simpatisan Muhammadiyah diarahkan agar mereka menjalani 9 kebiasaan emas (kami menyebutnya dengan: The Nine Golden Habbits) yang dapat mengantarkan menjadi pribadi muslim yang sebenar-benarnya. Kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah:
1)    Kebiasaan Shalat:(1)    Membiasakan shalat wajib berjama’ah pada waktunya,
(2)    Membiasakan shalat tathawwu’: rawatib, dhuha, dan tahajud
2)    Kebiasaan berpuasa. Di samping puasa Ramadhan, membiasakan puasa-puasa sunnah (puasa hari putih, senin-kamis, atau puasa Nabi Daud).
3)    Kebiasaan ber ZIS (Zakat Infak Shadaqah). Membiasakan menyisihkan  sekurang-kurangnya 2,5% dari total penghasilan untuk ZIS
4)    Kebiasaan Melaksanakan Adab Islam. Membiasakan melaksanakan aktifitas apapun sesuai adab Islam
5)    Kebiasaan Membaca Al Qur’an. Membiasakan membaca al-Qur’an setiap hari pada waktu-waktu tertentu, misalnya setiap bakda maghrib atau bakda shubuh. Rasulullah memerintahkan kita mengkhatamkannya dalam sebulan. Artinya, target hariannya adalah 1 juz.
6)    Kebiasaan Membaca. Membiasakan membaca buku-buku positif lebih dari satu jam setiap hari. Utamanya adalah buku-buku yang dapat meningkatkan pemahaman Islam, membimbing dan menyemangati pengamalannya. Salah satunya adalah berkala Tuntunan Islam.
7)    Kebiasaan Menghadiri Pengajian. Membiasakan menghadiri pengajian-pengajian rutin yang diselenggarakan Muhammadiyah.
8)    Kebiasaan Tertib Berjama’ah dan Berorganisasi. Membiasakan hidup berjama’ah dan berorganisasi dengan tertib untuk jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa.
9)    Kebiasaan Berpikiran Positif dan murah senyum.Membiasakan selalu berpikir positif, tersenyum, dan wajah berseri.
Apabila kebiasaan-kebiasaan tersebut telah menjadi bagian hidup kita, kita sedang menuju masa depan gemilang, sukses dunia akhirat. Selanjutnya kita tambah dengan kebiasaan-kebiasaan positif lainnya sebanyak yang dapat kita lakukan.
Tugas kader dan muballigh Muhammadiyah adalah menduplikasikan kebiasaan-kebiasaan tersebut kepada anggota jama’ah binaannya dengan contoh keteladanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama :
Asal :
Pekerjaan: